Tuesday, July 7, 2009

Asuhan Keperawatan Pasien Rematoid Artritis

Pengkajian

Riwayat Keperawatan
Adanya keluhan sakit dan kekakuan pada tangan, atau pada tungkai.
Perasaan tidak nyaman dalam beberapa periode/waktu sebelum pasien mengetahui dan merasakan adanya perubahan pada sendi.

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi dan palpasi persendian untuk masing-masing sisi (bilateral), amati warna kulit, ukuran, lembut tidaknya kulit, dan pembengkakan.
Lakukan pengukuran passive range of mation pada sendi-sendi sinovial
Catat bila ada deviasi (keterbatasan gerak sendi)
Catat bila ada krepitasi
Catat bila terjadi nyeri saat sendi digerakkan
Lakukan inspeksi dan palpasi otot-otot skelet secara bilateral
Catat bia ada atrofi, tonus yang berkurang
Ukur kekuatan otot
Kaji tingkat nyeri, derajat dan mulainya
Kaji aktivitas/kegiatan sehari-hari

Riwayat Psiko Sosial

Pasien dengan RA mungkin merasakan adanya kecemasan yang cukup tinggi apalagi pad pasien yang mengalami deformitas pada sendi-sendi karean ia merasakan adanya kelemahan-kelemahan pada dirinya dan merasakan kegiatan sehari-hari menjadi berubah. Perawat dapat melakukan pengkajian terhadap konsep diri klien khususnya aspek body image dan harga diri klien.


Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan tanda dan gejala yang dialami oleh pasien dengan artritis ditambah dengan adanya data dari pemeriksaan diagnostik, maka diagnosa keperawatan yang sering muncul yaitu :
Gangguan body image berhubungan dengan perubahan penampilan tubuh, sendi, bengkok, deformitas.
Nyeri berhubungan dengan perubahan patologis oleh artritis rhematoid.
Risiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot, rasa nyeri.


Intervensi
Gangguan body image berhubungan dengan perubahan penampilan tubuh, sendi, bengkok, deformitas.
Tujuan :
Klien memahami perubahan-perubahan tubuhnya akibat proses penyakit

Recana/tindakan Keperawatan :
Dorong klien untuk mengungkapkan rasa takut dan cemasnya mengahdapi proses penyakit. Kondisi ini dapat membantu untuk menyadari keadaan diri.
Berikan support yang sesuai. Hal ini dapat membantu meningkatkan upaya menerima dirinya.
Dorong klien untuk mandiri. Kemandirian membantu meningkatkan harga diri.
Memodifikasi lingkungan sesuai dengan kondisi klien

Nyeri berhubungan dengan perubahan patologis oleh artritis rhematoid.
Tujuan :
Kebutuhan rasa nyaman klien terpenuhi atau klien terhindar dari rasa nyeri

Recana/tindakan Keperawatan :
Istirahatkan klien sesuai kondisi (bed rest). Hal ini dapat membantu menurunkan stress muskuloskeletal, mengurangi tegangan otot, dan meningkatkan relaksasi karena kelelahan dapat mendorong terjadinya nyeri.
Pertahankan posisi fisiologis dengan benar atai body alignment yang baik. Bantu dan ajari klien untuk menghindari gerakan eksternal rotasi pada ekstremitas. Hindarkan menggunakan bantal dibawah lutut, tetapi letakkan bantal diatara lutut, hindari fleksi leher.
Bila direncanakan klien dapat menggunakan splint, atau brace. Hal ini dapat mencegah deformitas lebih lanjut.
Hindari gerakan yang cepat dan tiba-tiba karena dapat menimbulkan dislokasi dan stres pada sendi-sendi.
Lakukan perawatan dengan hati-hati khususnya pada anggota-anggota tubuh yang sakit. Karena gerakan-gerakan yang kasar akan semakin menimbulkan nyeri.
Gunakan terapi panas misal kompres hangat pada area/bagian tubuh yang sakit. Panas dapat meningkatkan sirkulasi, relaksai otot-otot, mengurangi kekakuan. Kemungkinan juga dapat membvantu pengeluaran endorfin yaitu sejenis morfin yang diproduksi oleh tubuh.
Lakukan peawatan kulit dan masase perlahan. Hal ini membantu meningkatkan aliran darah relaksasi otot, dan menghambat impuls-impuls nyeri serta merangsang pengeluaran endorfin.
Memberikan obata-obatab sesuai terapi dokter misal, analgetik, antipiretik, anti inflamasi.

Risiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot dan sendi
Tujuan :
Klien terhindar dari cedera

Recana/tindakan Keperawatan :
Gunakan sepatu yang menyokong, hindarkan lantai yang licin, menggunakan pegangan dikamar mandi.
Lakukan latihan ROM (bila memungkinkan). Untuk meningkatkan mobilitas dan kekuatan otot, mencegah deformitas, memperthankan fungsi semaksimal mungkin.
Monitor atau observasi efek penggunaan obat-obatan misal ada perdarahan pada lambung, hematemesis.

No comments:

Post a Comment