Tuesday, September 14, 2010

askep Dengan kolostomi

Pengertian Colostomi

Colostomi adalah suatu operasi untuk membentuk suatu hubungan buatan antara colon dengan permukaan kulit pada dinding perut. Hubungan ini dapat bersifat sementara atau menetap selamanya. (llmu Bedah, Thiodorer Schrock, MD, 1983).

Colostomi dapat berupa secostomy, colostomy transversum, colostomy sigmoid, sedangkan colon accendens dan descendens sangat jarang dipergunakan untuk membuat colostomy karena kedua bagian tersebut terfixir retroperitoneal.

Colostomy pada bayi dan anak hampir selalu merupakan tindakan gawat darurat, sedang pada orang dewasa merupakan keadaan yang pathologis. Colostomy pada bayi dan anak biasanya bersifat sementara.

Indikasi Colostomy

Indikasi colostomy yang permanen

Pada penyakit usus yang ganas seperti carsinoma pada usus. Kondisi infeksi tertentu pada colon.

Komplikasi Colostomy

Prolaps merupakan penonjolan mukosa colon 6 cm atau lebih dari permukaan kulit.

Prolaps dapat dibagi 3 tingkatan:Penonjolan seluruh dinding colon termasuk peritonium kadang-kadang sampat loop ilium

Adanya strangulasi dan nekrosis pada usus yang mengalami penonjolan

Prolaps dapat terjadi oleh adanya faktor-faktor Peristaltik usus meningkat, fixasi usus tidak sempurna, mesocolon yang panjang, tekanan intra abdominal tinggi, dinding abdomen tipis dan tonusnya yang lemah serta kemungkinan omentum yang pendek dan tipis.

lritasi Kulit

Hal ini terutama pada colostomy sebelah kanan karena feces yang keluar mengandung enzim pencernaan yang bersifat iritatif. Juga terjadi karena cara membersihkan kulit yang kasar, salah memasang kantong dan tidak tahan akan plaster.

Diare

Makin ke proksimal colostominya makin encer feces yang keluar. Pada sigmoid biasanya normal.

Stenosis Stoma

Kontraktur lumen รจ terjadi penyempitan dari celahnya yang akan mengganggu pasase normal feses.

Hernia Paracolostomy

Pendarahan Stoma

Eviserasi

Dinding stoma terlepas dari dinding abdomen sehingga organ intra abdomen keluar melalui celah

lnfeksi luka operasi

Retraksi : karena fixasi yang kurang sempurna

Sepsis dan kematian

Untuk mencegah komplikasi, diperlukan colostomi dengan teknik benar serta perawatan pasca bedah yang baik, selain itu pre-operatif yang memadai.

HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI PADA PASIEN KOLOSTOMI

>Keadaan stoma :

Warna stoma (normal warna kemerahan)

Tanda2 perdarahan (perdarahan luka operasi)

Tanda-tanda peradangan (tumor, rubor, color, dolor, fungsi laese)

Posisi stoma

Apakah ada perubahan eliminasi tinja :

Konsistensi, bau, warna feces

Apakah ada konstipasi / diare

Apakah feces tertampung dengan baik

Apakah pasien dapat mengurus feces sendiri

Apakah ada gangguan rasa nyeri :

Keluhan nyeri ada/tidak

Hal-hal yang menyebabkan nyeri

Kualitas nyeri

Kapan nyeri timbul (terus menerus / berulang)

Apakah pasien gelisah atau tidak

Apakah kebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi

Tidur nyenyak/tidak

Apakah stoma mengganggu tidur/tidak

Adakah faktor lingkungan mempersulit tidur

Adakah faktor psikologis mempersulit tidur

Bagaimana konsep diri pasien Bagaimana persepsi pasien terhadap: identitas diri,harga diri,ideal diri,gambaran diri & peran

Apakah ada gangguan nutrisi :

Bagaimana nafsu makan klien

BB normal atau tidak

Bagaimana kebiasaan makan pasien

Makanan yang menyebabkan diarhe

Makanan yang menyebabkan konstipasi

Apakah pasien seorang yang terbuka ?

Maukah pasien mengungkapkan masalahnya

Dapatkah pasien beradaptasi dgn lingkungan

setelah tahu bag tubuhnya diangkat

Kaji kebutuhan klien akan kebutuhan seksual :

Tanyakan masalah kebutuhan seksual klien

Isteri/Suami memahami keadaan klien

Prioritas Perawatan Ditujukan Kepada:

Pengkajian mengenai penyesuaian psikologis

Pencegahan terhadap komplikasi

Pemberian dukungan untuk rnerawat diri sendiri

Menyediakan informasi

Kriteria Keberhasilan

Adanya perasaan penyesuaian yang aktual

Komplikasi dapat dicegah

Klien memenuhi kebutuhan sendiri

Adanya dukungan pelaksanaan pengobatan, mengetahui potensial terjadinya komplikasi

Dx. Keperawatan yg mungkin pada Colostomy

Potensial terjadinya gangguan eliminasi tinja (konstipasi atau diare) s.d kemungkinan diet yang tidak balans yang ditandai, dengan ….

Gangguan rasa nyaman nyeri s.d gangguan mekans kulit akibat tindakan operasi, ditandai dengan ….

Gangguan rasa nyaman s.d BAB yang tidak terkontrol, yang ditandai dengan ….

Gangguan istirahat dan tidur s.d adanya rasa takut pada keadaan stoma, ditandai dengan ….

Potensial gangguan nutrisi sehubungan dengan ketidaktahuan terhadap kebutuhan makanan

Gangguan konsep diri (gambaran diri, peran) s.d belum dapat beradaptasi dengan stoma dan perubahan anatomis, yang ditandai dengan ….

Potensial ggn integritas kulit s.d terkontaminasinya kulit dengan feces, ditandai dengan ….

Disfungsi seksualitas s.d perubahan struktur tubuh, yang ditandai dengan ….

Potensial terjadinya infeksi s.d adanya kontaminasi luka dengan feces, yang ditandai dengan ….

Cemas s.d takut terisolasi dari orang lain ….

Keterbatasan aktifitas s.d klien merasa takut untuk melakukan aktifitas karena stoma.

Tujuan dan Intervensi

Agar pasien dapat BAB dengan teratur :

Hindari makan makanan berefek laksatif

Hindari makan makanan yang menyebabkan konstipasi (makanan yang keras)

Kolaborasi dengan ahli gizi masalah menu makanan

Kontrol makanan yang dibawa dari rumah

Berikan minum yang cukup (2-3 1t/hari)

Pola makan yang teratur (3 kali sehari)

Agar rasa nyeri dapat berkurang :

Catat pemberian medikasi pada saat intra operatif

Evaluasi rasa nyeri dan karakteristiknya

Beri pengertian pada klien agar rasa nyeri diterima sebagai suatu yang wajar dlm batas tertentu

Berikan analgetik sebagai tindakan kolaborasi

Agar klien dapat tidur/istirahat yang cukup :

Jelaskan, stoma tidak akan terbuka pada saat tidur

Amati faktor lingkungan yang mempersulit tidur

Amati faktor psikologis yang mempersulit tidur

Agar kebutuhan nutrisi terpenuhi :

Bekerja sama dengan ahli gizi untuk menu makanan

Berikan gizi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan

Berikan motivasi agar tidak merasa takut menghabiskan makanannya

Agar tidak terjadi gangguan konsep diri :

Berikan dorongan semangat yang membesarkan hati

Hindari sikap asing pada keadaan penyakit pasien

Arahkan agar klien mampu merawat diri sendiri

Beri penjelasan agar klien dapat menerima keadaan dan beradaptasi terhadap stomanya

Hindarkan perilaku yang membuat pasien tersinggung (marah, jijik, dll)

Agar kebutuhan seksualitas dapat terpenuhi :

Beri penjelasan bahwa klien boleh melakukan hubungan seksual dengan wajar

Agar tidak terjadi gangguan integritas kulit :

Lakukan teknik perawatan baik (bersih)

Lindungi kulit dengan pelindung kulit (vaselin / skin barier) disekitar stoma

Letakan alas (kasa) yang dapat menyerap aliran feces

Untuk menghindari infeksi sekunder :

Lakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada stoma

Ajarkan klien tentang personal hygiene dan perawatan stoma

Untuk menghindari rasa cemas :

Berikan keyakinan bahwa klten mampu beradaptasi dengan lingkungan (masyarakat)

Agar klien tidak takut melakukan aktifitas

Berikan penjelasan masalah aktifitas yang tidak boleh dilakukan (olah raga sepak bola, lari)

Bila akan melakukan aktifitas kantong stoma diberi penyangga (ikat pinggang)

Evaluasi

Kebersihan stoma dan sekitarnya terjaga dengan baik :

Tidak ada tanda-tanda infeksi

Tidak tampak tanda-tanda gangguan integritas kulit

Stoma tidak mengalami penurunan

Klien dapat BAB dengan teratur dan lancar :

Frekuensi BAB teratur (1-2 kali sehari)

Pola BAB teratur

Tidak ada diare/konstipasi

Kebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi :

–>KIien dapat tidur tenang (6-8 jam sehari)

Tidak ada faktor lingkungan dan psikologis yang mempersulit tidur

Klien kelihatan segar (tidak mengantuk)

Rasa nyeri dapat diantisipasi oleh klien sendiri

a.Tidak ada keluhan rasa nyeri

b. Wajah tampak ceria

5. Nutrisi dapat terpenuhi

Klien mau menghabiskan makanan yang diberikan

Tidak ada penyulit makan

BB seimbang

Tidak terjadi gangguan integritas kulit :

Tidak tampak tanda-tanda gangguan integritas kulit

(lecet)

Kebutuhan seksual terpenuhi

a. Isteri/Suami mau mengerti keadaan klien

b. Klien memahami dengan cara yang disarankan dalam melakukan hubungan seksual

8.lnfeksi tidak terjadi

Tidak ada tanda-tanda infeksi (rnerah, nyeri,

bengkak, panas)

9.Klien tidak cemas :

Klien terlihat tenang dan memahami keadaanya

10. Aktifitas klien tidak terganggu

Klien dapat melakukan aktifitas yang dianjurkan

PERAWATAN KOLOSTOMI (MENGGANTI KANTONG KOLOSTOMI)

Persiapan alat:

Sarung tangan

Handuk mandi

Air hangat

Sabun mandi

Tissue

–>Kantong colostomy

Bengkok/plastik keresek untuk tempat sampah

Kassa

Vaselin

Spidol

Plastik untuk guide size (mengukur stoma)

Gunting

Pelaksanaan

Dekatkan alat-alat ke klien

Pasang selimut mandi

Dekatkan bengkok ke dekat klien

Pasang sarung tangan

Buka kantung lama

Bersihkan stoma dan kulit sekitar stoma dengan sabun atau air hangat

Keringkan kulit sekitar stoma dengan tissue atau kassa

Lindungi stoma dengan tissue atau kassa agar feces yang keluar lagi tidak mengotori kulit yang sudah dibersihkan

Ukur stoma dengan guide size untuk memilih kantung stoma yang sesuai

Pasang kantong stoma

Pastikan kantongstoma merekat dengan baik dan tidak bocor

Buka sarung tangan

Bereskan alat-alat

Cuci tangan

No comments:

Post a Comment